Apa Itu Model Pembelajaran Problem Based Learning? dan BagaimanaLangkahnya |
Problem-Based Learning, atau sering disingkat PBL, adalah suatu metode pembelajaran yang menekankan pemecahan masalah sebagai pusat dari proses pendidikan. Dalam PBL, mahasiswa diajak untuk belajar dengan cara aktif dan mandiri dengan menghadapi masalah nyata atau kasus yang relevan dengan bidang studi mereka. Pendekatan ini menuntut mahasiswa untuk berpikir kritis, mencari informasi, berkolaborasi dengan rekan-rekan mereka, dan merumuskan solusi untuk masalah yang mereka temui.
Sejarah PBL dapat ditelusuri kembali ke awal abad ke-20, ketika metode ini pertama kali diperkenalkan di bidang kedokteran. Dr. Howard S. Barrows, seorang dokter dan pendidik, menjadi salah satu tokoh utama dalam perkembangan PBL. Ia mengembangkan pendekatan ini sebagai alternatif dari metode pengajaran tradisional yang lebih pasif. Seiring berjalannya waktu, PBL mulai diterapkan dalam berbagai bidang studi di seluruh dunia, termasuk pendidikan tinggi, ilmu sosial, ilmu alam, dan banyak lagi.
Tujuan utama dari Model Pembelajaran Problem Based Learning adalah mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah pada mahasiswa. Namun, ada pula beberapa tujuan lain yang ingin dicapai melalui pendekatan ini, antara lain:
Problem-Based Learning (PBL) adalah pendekatan pembelajaran yang unik dengan prinsip-prinsip dasar yang kuat. Dalam bagian ini, kita akan menjelajahi prinsip-prinsip tersebut yang menjadikan PBL begitu efektif dan bermanfaat dalam pendidikan.
Prinsip pertama dari Model Pembelajaran Problem Based Learning adalah pemberian kasus atau masalah sebagai titik awal pembelajaran. Kasus atau masalah ini biasanya merupakan situasi nyata atau skenario yang relevan dengan materi pelajaran. Mahasiswa diberikan kasus ini untuk memotivasi mereka dalam mencari pemahaman lebih dalam tentang materi. Kasus tersebut seringkali tidak memiliki jawaban yang jelas, sehingga mahasiswa harus melakukan penyelidikan dan analisis untuk mencari solusi. Hal ini merangsang pemikiran kritis dan kreatif.
PBL mendorong pembelajaran kolaboratif di antara mahasiswa. Mereka ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil dan diberikan tugas untuk bekerja sama dalam menganalisis dan mencari solusi untuk kasus yang diberikan. Kolaborasi ini memungkinkan pertukaran ide, pandangan, dan pengetahuan antar-mahasiswa. Saling berbagi pengetahuan ini dapat memperkaya pemahaman individu dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi.
Seorang pemandu pembelajaran atau facilitator memiliki peran kunci dalam Model Pembelajaran Problem Based Learning. Facilitator adalah seorang pengajar yang bukan hanya memberikan materi pelajaran, tetapi lebih sebagai seseorang yang membantu mahasiswa dalam proses pemecahan masalah. Facilitator tidak memberikan jawaban langsung, tetapi membimbing dan mendukung mahasiswa dalam menjalani proses pembelajaran. Mereka bertindak sebagai sumber daya yang membantu mahasiswa menavigasi melalui kasus dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis.
PBL membalikkan peran tradisional antara guru dan mahasiswa. Dalam pendekatan ini, mahasiswa menjadi pusat dari proses pembelajaran. Mereka aktif mencari informasi, mengorganisasi kelompok kerja, dan memimpin diskusi. Guru atau facilitator, di sisi lain, berperan sebagai pendukung yang memberikan bimbingan saat diperlukan. Dengan cara ini, mahasiswa memiliki kontrol lebih besar atas pembelajaran mereka sendiri.
Salah satu prinsip paling mendasar dari Model Pembelajaran Problem Based Learning adalah penyelesaian masalah sebagai fokus utama. Dalam PBL, mahasiswa tidak hanya mengingat fakta-fakta, tetapi mereka belajar untuk menerapkan pengetahuan mereka dalam konteks nyata. Mereka diajak untuk mengidentifikasi masalah, mengembangkan pertanyaan, mencari informasi, dan merumuskan solusi. Dengan demikian, PBL tidak hanya menghasilkan pemahaman yang lebih mendalam, tetapi juga keterampilan praktis yang dapat digunakan di kehidupan sehari-hari dan dalam karier mereka.
Problem-Based Learning (PBL) adalah metode pembelajaran yang melibatkan serangkaian langkah-langkah yang dirancang untuk membantu mahasiswa memahami dan mengatasi masalah atau kasus yang diberikan. Berikut adalah langkah-langkah kunci dalam PBL:
Langkah pertama dalam Model Pembelajaran Problem Based Learning adalah identifikasi masalah atau kasus yang akan dipecahkan. Biasanya, kasus atau masalah ini dirancang agar relevan dengan materi pelajaran dan menantang. Mahasiswa akan menerima kasus tersebut dan diberi waktu untuk membacanya dengan cermat. Identifikasi masalah adalah langkah awal dalam merumuskan pemahaman tentang apa yang perlu dipecahkan.
Setelah mengidentifikasi masalah, langkah berikutnya adalah merumuskan pertanyaan-pertanyaan kunci. Pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu mahasiswa dalam menjelajahi kasus lebih dalam. Pertanyaan-pertanyaan ini harus dirancang sedemikian rupa sehingga mendorong pemikiran kritis dan refleksi. Mereka dapat mencakup aspek-aspek berikut:
Setelah merumuskan pertanyaan-pertanyaan kunci, langkah selanjutnya adalah penelusuran informasi dan sumber belajar. Mahasiswa harus aktif mencari informasi yang relevan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Ini dapat melibatkan penggunaan buku teks, jurnal ilmiah, sumber online, atau bahkan wawancara dengan ahli. Penelusuran informasi ini memungkinkan mahasiswa untuk memperdalam pemahaman mereka tentang masalah dan mempersiapkan solusi yang lebih baik.
Model Pembelajaran Problem Based Learning sering melibatkan kerja kelompok. Setelah mahasiswa melakukan penelusuran awal, mereka berkumpul dalam kelompok untuk berdiskusi tentang kasus atau masalah tersebut. Selama diskusi ini, mereka dapat berbagi informasi, pandangan, dan solusi yang mereka temukan. Kolaborasi dalam kelompok memungkinkan mahasiswa untuk melihat masalah dari berbagai sudut pandang dan memperkaya pemahaman mereka.
Langkah terakhir dalam Model Pembelajaran Problem Based Learning adalah penyajian solusi atau jawaban. Setelah melakukan penelusuran, diskusi, dan kolaborasi dalam kelompok, mahasiswa diharapkan untuk menyusun solusi yang komprehensif dan merinci pemecahan masalah atau jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan kunci. Penyajian ini dapat berupa laporan tertulis, presentasi, atau bahkan demonstrasi praktis, tergantung pada format yang ditentukan.
Model pembelajaran Problem-Based Learning (PBL) telah menjadi salah satu metode pembelajaran yang semakin populer dalam dunia pendidikan. Dalam penerapannya perlu dilakukan optimalisasi agar metode atau model ini dapat diimplementasikan dengan maksimal.